Filsuf-filsuf yunani dan hasil pemikirannya yg jadi dasar ilmu pengetahuan
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban monoculus
1. Thales (625-545 SM), seorang saudagar yang sering berniaga ke tanah Mesir. Seorang ahli politik, dan matematika. Pemikirannya terbesarnya yang berpengaruh sampai saat ini adalah air sebagai salah satu sumber kehidupan.
2. Anaximandros (640-547) murid Thales. Dia seorang ahli astronomi dan ilmu bumi. Pemikiiran terbesarnya adalah mengenai prinsip dasar alam yang harus dari jenis yang tak terhitung dan tak terbatas yang oleh dia disebut Apeiron, yaitu sebuah zat yang tak terhingga dan tak terbatas dan tidak dapat dirupakan tidak ada persamaannya dengan apapun
3. Anaximenes (585-494 SM), menurutnya, prinsip yang menjadi asal usul segala sesuatu adalah udara. Udara melahirkan semua benda dalam alam semesta ini karena suatu proses “pemadatan dan pengeceran”, kalau udara semakin bertambah maka muncullah berturut-turut angin, air, tanah dan akhirnya batu. Sebaliknya kalau udara itu menjadi encer yang timbul adalah api.
4. Pythagoras (580-500 SM) Seorang ahli matematika dan ilmu berhitung yang falsafah pemikirannya banyak mempergunakan angka-angka. Menurut Pythagoras manusia asalnya tuhan jiwa itu adalah penjelmaan dari tuhan yang jatuh kedunia karena berdosa dan dia akan kembali kelangit kedalam lingkungan tuhan berasal, apabila sudah habis dicuci dosanya itu, hidup didunia ini adalah persediaan buat akhirat. Sebab itu semula dari sini dikerjakan hidup untuk hari kemudian. Pythagoras tersebut juga sebagai ahli pikir. Terutama dalam ilmu matematik dan ilmu berhitung. Falsafah pemikirannya banyak diilhami oleh rahasia angka-angka.
5. Heraklitosn (540-480 SM), filsuf kelahiran Ephesos Yunani ini berpandangan bahwa asal muasal segalanya adalah Api.