Puisi dengan tema pelabuhan buleleng
B. Indonesia
omangina
Pertanyaan
Puisi dengan tema pelabuhan buleleng
2 Jawaban
-
1. Jawaban josephsernando
ujan membasahi bagian atas tubuhku
namun malam ini aku tak bisa pulang
aku terjebak dalam derasnya hujan di jalan ini
gelap dam terang
gelap karena lampunya mati,
terang cahaya petir yang menyambar
bercampur dengan aroma garam di pelabuhan buleleng itu
tapi patung di pelabuhan itu masih berdiri kokoh,
seakan berani menantang perit, gemuruh, dan ombak yang bergantian menerjang.
tapi aku tidak ke berani dia,
dengan hujan yang deraspun aku masih bersembunyi,
di bawah suatu bilik berbentuk rumah di pelabuhan itu
yang kecil, sempit
hingga air hujanpun masih bisa masuk ke dalamnya -
2. Jawaban Elisaputri17
Lembutnya tiupan angin menyejukkan singaraja
kota tua yang terlupakan di ujung pulau dewata
gemercik air menghantam pinggiran dermaga
pulau buleleng yang sangat mempesona
Bali, kau membuatku tak ingin kembali ke rumah
pesona mu sungguh menghipnotis mata
ingin rasanya aku tinggal di sana
menikmati panorama yang ada
Patung pahlawan berdiri gagah
memegang teguh sang merah putih
mengamati kapal-kapal yang berlayar
burung-burung terbang bersorakan
meneriakkan Indahnya ciptaan Tuhan.