B. Arab

Pertanyaan

Bagaimana sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan Islam sampai masa abbasiyah?

1 Jawaban

  • Para Kholifah bani Abbasiyah, terutama Al-Manshur, Harun Al-Rasyid dan Al-Mukmun, menaruh perhatian khusus untuk memperoleh ilmu pengetahuan dari Persia, Yunani dan India

    melalui usaha penterjemahan. Baitul Hikmah yang didirikan oleh Harun Al-Rasyid merupakan perpustakaan terbesar dan terlengkap saat itu, berfungsi sebagai tempat belajar (universitas), pusat kajian, penelitian dan penterjemahan buku-buku asing kedalam bahasa Arab.

    Kemajuan ilmu pengetahuan pada masa ini tidak lepas dari dua faktor :

    1). Terjadinya asimilasi budaya antara bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain seperti Persia, Yunani, India, yang sudah maju Iptek-nya. Di masa ini banyak bangsa non Arab yang masuk Islam dan sangat besar sahamnya dalam perkembangan Iptek. Bangsa Persia berjasa dalam ilmu pemerintahan, filsafat dan sastra. Pengaruh bangsa India terlihat pada ilmu kedokteran, matematika dan astronomi. Pengaruh Yunani masuk melalui terjemahan-terjemahan berbagai bidang ilmu, terutama filsafat.

    2). Gerakan penterjemahan berjalan melalui 3 fase. Fase pertama pada masa Al-Manshur sampai Harun Al-Rasyid yang menterjemahkan ilmu astronomi dan logika (mantiq). Fase kedua pada masa Al-Makmun hingga tahun 300 H, terfokus pada ilmu kedokteran dan filsafat. Dan fase ketiga setelah tahun 300 M, bidang ilmu yang diterjemahkan semakin luas.

    Pada masa ini muncul 4 ulama madzhab bidang fiqhi (imam Hanafi, Maliki, Syafii dan Hanbali); ulama bidang teologi (Abul Hasan Al-Asy’ari, dan tokoh-tokoh muktazilah).

    Demikian pula muncul para ilmuwan dan ulama besar yang ahli di bidang astronomi, kedokteran, farmasi, matematika, biologi, fisika, filsafat, tasawuf, sastra dan lain-lain.

    CENDEKIAWAN MUSLIM DAN PERANNYA (Sejak Masa Dinasti Umayyah Sampai Dinasti Abbasiyah)

Pertanyaan Lainnya