IPS

Pertanyaan

cerita singkat kelahiran agama hindu di indonesia

2 Jawaban

  • Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan Hindu di India berkaitan dengan sistem kepercayaan bangsa Arya yang masuk ke India pada 1500 SM. Kebudayaan Arya berkembang di Lembah Sungai Indus India. Bangsa Arya mengembangkan system  kepercayaan dan sistem kemasyarakatan yang sesuai dengan tradisi yang dimilikinya. Sistem kepercayaan itu berupa penyembahan terhadap banyak dewa yang dipimpin oleh golongan pendeta atau Brahmana. Keyakinan bangsa Arya terhadap kepemimpinan kaum Brahmana dalam melakukan upacara ini melahirkan kepercayaan terhadap Brahmanisme. Selanjutnya, golongan ini juga menulis ajaran mereka dalam kitab-kitab suci yang menjadi standar pelaksanaan upacara-upacara keagamaan. Kitab suci agama Hindu disebut Weda (Veda), artinya pengetahuan tentang agama. Sanusi Pane dalam bukunya Sejarah Indonesia menjelaskan tentang Weda terdiri dari 4 buah kitab, yaitu:

    Rigweda. Rigweda adalah kitab yang berisi tentang ajaran-ajaran Hindu. Rigweda merupakan kitab yang tertua dan kemungkinan muncul pada waktu bangsa Arya masih berada di daerah Punjab.Samaweda. Samaweda adalah kitab yang berisi nyanyian-nyanyian pujaan yang wajib dilakukan ketika upacara agama.Yajurweda. Yajurweda adalah kitab yang berisi dosa-doa yang dibacakan ketika diselenggarakan upacara agama. Munculnya kitab ini diperkirakan ketika bangsa Arya mengusai daerah Gangga Tengah.Atharwaweda. Atharwaweda adalah kitab yang berisi doa-doa untuk menyembuhkan penyakit, doa untuk memerangi raksasa. Doa-doa atau mantera pada kitab ini muncul setelah bangsa Arya berhasil menguasai daerah Gangga Hilir.

    Agama Hindu bersifat Politheisme, yaitu percaya terhadap banyak dewa yang masing-masing dewa memiliki peranan dalam kehidupan masyarakat. Ada tiga dewa utama dalam agama Hindu yang disebut Trimurti terdiri dari Dewa Brahma (dewa pencipta), Dewa Wisnu (dewa pelindung), dan Dewa Siwa (dewa perusak). Sistem kemasyarakatan yang dikembangkan oleh bangsa Arya adalah sistem kasta. Sistem kasta mengatur hubungan sosial bangsa Arya dengan bangsa-bangsa yang ditaklukkannya. Sistem ini membedakan masyarakat berdasarkan fungsinya. Golongan Brahmana (pendeta) menduduki golongan pertama. Kesatria (bangsawan, prajurit) menduduki golongan kedua. Waisya (pedagang dan petani) menduduki golongan ketiga, sedangkan Sudra (rakyat biasa) menduduki golongan terendah atau golongan keempat. Sistem kepercayaan dan kasta menjadi dasar terbentuknya kepercayaan terhadap Hinduisme. Penggolongan seperti inilah yang disebut catur

  • Pertumbuhan  dan   perkembangan  kebudayaan  Hindu   di India  berkaitan   dengan  sistem  kepercayaan  bangsa   Arya  yang masuk  ke India pada  1500  S.M. Kebudayaan  Arya berkembang di Lembah Sungai Indus India. Bangsa Arya mengembangkan  sistem kepercayaan dan sistem kemasyarakatan yang sesuai dengan tradisi yang  dimilikinya. Sistem  kepercayaan  itu  berupa   penyembahan terhadap banyak dewa  yang dipimpin oleh golongan pendeta atau Brahmana.  Keyakinan bangsa  Arya terhadap kepemimpinan kaum Brahmana  dalam  melakukan  upacara  ini melahirkan  kepercayaan terhadap  Brahmanisme.   Selanjutnya   golongan  ini  juga  menulis ajaran mereka  dalam kitab-kitab  suci yang menjadi standar pelaksanaan upacara-upacara keagamaan. Kitab suci agama  Hindu disebut  Weda (Veda), artinya pengetahuan tentang agama.  Sanusi Pane dalam bukunya Sejarah Indonesia menjelaskan  tentang Weda terdiri dari 4 buah kitab, yaitu:

    Rigweda

    Rigweda adalah kitab yang berisi tentang ajaran-ajaran Hindu. Rigweda merupakan kitab yang tertua  dan kemungkinan muncul  pada  waktu  bangsa   Arya masih  berada   di daerah Punjab.

    Samaweda

    Samaweda adalah kitab yang berisi nyanyian-nyanyian pujaan yang wajib dilakukan ketika upacara  agama.

    Yajurweda

    Yajurweda adalah kitab yang berisi dosa-doa yang dibacakan ketika diselenggarakan upacara  agama.  Munculnya  kitab ini diperkirakan  ketika  bangsa  Arya mengusai  daerah  Gangga Tengah.

    Atharwaweda

    Atharwaweda adalah  kitab yang berisi doa-doa untuk menyembuhkan  penyakit,   doa  untuk   memerangi  raksasa. Doa-doa  atau  mantera pada  kitab ini muncul setelah  bangsa Arya berhasil menguasai  daerah  Gangga  Hilir.

    Agama Hindu bersifat Politheisme, yaitu percaya terhadap banyak  dewa  yang masing-masing dewa  memiliki peranan dalam kehidupan masyarakat.  Ada tiga dewa  utama  dalam agama  Hindu yang  disebut  Trimurti terdiri dari Dewa  Brahma  (dewa  pencipta), Dewa Wisnu (dewa pelindung),  dan Dewa Siwa (dewa perusak).

    Sistem  kemasyarakatan  yang  dikembangkan  oleh  bangsa Arya  adalah   sistem   kasta.   Sistem   kasta   mengatur  hubungan sosial bangsa   Arya dengan bangsa-bangsa yang  ditaklukkannya. Sistem ini membedakan masyarakat  berdasarkan fungsinya. Golongan   Brahmana  (pendeta)   menduduki golongan  pertama. Ksatria (bangsawan, prajurit) menduduki golongan kedua.  Waisya (pedagang dan  petani)  menduduki golongan  ketiga,  sedangkan Sudra (rakyat biasa) menduduki golongan terendah atau  golongan keempat. Sistem kepercayaan dan kasta menjadi dasar terbentuknya kepercayaan terhadap Hinduisme. Penggolongan seperti inilah yang disebut caturwarna.


Pertanyaan Lainnya