Apa syarat-syarat membuat kalimat yang terdiri dari mubtada dan khobar?
B. Arab
Fitriiiiiiiiiiii
Pertanyaan
Apa syarat-syarat membuat kalimat yang terdiri dari mubtada dan khobar?
2 Jawaban
-
1. Jawaban AhmadGhufron555
Pengertian Mubtada' :
mubtada ialah isim marfu' yang bebas dari awamil lafdziah, dengan kata lain bersifat maknawi yang bermakna ibtida' (permulaan kata)
mubtada terbagi dalam 2 bagian:
1. mubtada isim dhomir
2. Mubtada isim dhohir
contoh mubtada isim dhomir : ﺍﻧﺖ ﺟﻤﻴﻞ
(kamu cantik) ﺍﻧﺎ ﻗﺎﺀﻡ (saya sedang berdiri)
mubtada isim hohir terbagi 2, yaitu:
1. mubtada yang mempunyai khabar
contoh: ﺯﻳﺪ ﻗﺎﺀﻡ
2. mubtada yang hanya mempunyai isim yang di rofa'kan yang menduduki tempat khabar,yaitu sebagai fail atau naibul fail dari mubtada isim sifat yang didahului oleh huruf nafi atau istifham
contoh: ﺀﻗﺎﺀﻡ ﺯﻳﺪ
ﻫﻞ ﻣﻀﺮﻭﺏ ﻋﻤﺮ
syarat - syarat mubtada:
1. isim yang menjadi mubtada berupa isim ma'rifat
2. mubtada berupa isim yang beri'robkan rofa"
3. amil yang menjadikan mubtada yaitu amil maknawi dengan makna ibtida'
adapun syarat dan ketentuan untuk isim nakiroh yang dijadikan mubtada di antaranya:
1. hendaknya mubtada nakiroh di dahului oleh nafi atau istifham
contoh: ﻣﺎ ﺭﺣﻞ ﻗﺎﺀﻡ
2. hendaknya mubtada nakiroh di sifati
contoh: ﻭ ﻟﻌﺒﺪ ﻣﺆﻣﻦ ﺧﻴﺮ
3. hendaknya mubtada nakiroh di mudhofkan
contoh: ﺧﻤﺲ ﺻﻠﻮﺍﺕ ﻛﺘﺒﻬﻦ ﺍﻟﻠﻪ
Pengertian Khobar
khobar adalah bagian yang melengkapi faedah (kalam) beserta mubtada (menyempurnakan mubtada)
khabar terbagi dalam 2 bagian :
1. khabar mufrod
2. khabar goir mufrod (khobar jumlah)
yang di maksud khabar mufrod yaitu:
yaitu khabar yang bukan kalimah jumlah dan bukan pula serupa dengan jumlah
contoh: lafadz ﻗﺎﺀﻡ dalam lafadz ﺯﻳﺪ ﻗﺎﺀﻡ
adapun khobar goir mufrod terbagi dalam 4 macam:
1. jumlah jaar majrur
contoh: ﺯﻳﺪ ﻓﻲ ﺍ ﻟﺪﺍﺭ
2. jumlah dhorof
contoh: ﺯﻳﺪ ﻋﻨﺪﻙ
3. jumlah fi'liyah
contoh ﺯﻳﺪ ﻗﺎﻡ ﺃﺑﻮﻩ
4. jumlah ismiyyah
contoh: ﺯﻳﺪ ﺟﺎﺭﻳﺘﻪ ﺩﺍﻫﺒﺔ
Maaf kalau salah -
2. Jawaban dianaandini
1. Mubtada’ dan khobar merupakan isim-isim marfu’
Contoh:
الْوَلَدُ نَشِيْطٌ (Anak itu rajin)
أَبُوْكَ مَاهِرٌ (Bapakmu adalah orang yang pandai)
الْقَاضِى عَادِلٌ (Hakim itu adil)
2. Mubtada’ dan khobar harus selalu sesuai dari sisi bilangannya.
Contoh:
الْمُسْلِمُ حَاضِرٌ (Seorang muslim itu hadir)
الْمُسْلِمَانِ حَاضِرَانِ (Dua orang muslim itu hadir)
الْمُسلِمُوْنَ حَاضِرُوْنَ (Orang-orang muslim itu hadir)
3. Mubtada’ dan khobar harus selalu sesuai dari sisi jenisnya.
Contoh:
الْمُسْلِمُ صَالِحٌ (Orang muslim itu sholeh)
الْمُسْلِمَةُ صَالِحَةٌ (Orang muslimah itu sholihah)
الْمُؤْمِنُوْنَ مُجْتَهِدُوْنَ (Para lelaki mu’min itu orang yang bersungguh-sungguh)
الْمُؤْمِنَاتُ مُجْتَهِدَاتٌ (Para perempuan mu’min itu orang yang bersungguh-sungguh)