PPKn

Pertanyaan

perbedaan potensi dan kemampuan

2 Jawaban

  • Potensi
    kemampuan yang sudah ada dan hanya perlu dikembangkan
    Kemampuan
    Sudah mampu melakukan suatu hal
  • Setiap anak terlahir dengan potensi diri dan kecerdasannya masing-masing. Namun demikian, dibutuhkan upaya untuk menggali kemudian terus mengasahnya sehingga kelak dia bisa menggapai kesuksesannya sesuai dengan bidang yang ditekuninya.

    Munif Chatib, praktisi multiple intelligence dan konsultan pendidikan, mengatakan setidaknya ada 8 kecerdasan pada anak-anak yang dapat digali oleh orang tua dan para guru sebagai pendidik.

    Potensi kecedasan anak itu adalah kecerdasan bahasa, angka logika (matlog), gambar ruang (visual), musik, gerak (kinestetis), bergaul (interpersonal), diri (intrapersonal) dan kecerdasan alam (naturalis).

    “Orang tua dan guru harus menggali potensi kecerdasan pada anak, kemudian mengasah atau menstimulus secara tepat agar menjadi bintang atau suskes di bidangnya,” katanya.

    Menurutnya, anak dengan potensi kecerdasan bahasa antara lain terlihat dari kepekaannya terhadap bunyi, struktur, makna, fungsi kata dan bahasa, yang dapat distimulus secara tepat sehingga memiliki kemampuan dalam membaca, menulis, berdiskusi, berargumentasi dan berdebat.

    Anak dengan potensi kecerdasan bahasa yang diasah secara tepat, maka kelak anak tersebut dapat diarahkan untuk sukses menjadi penulis, wartawan, orator, ahli politik, penyiar radio, presenter, guru atau pengacara.

    Selanjutnya, anak dengan potensi kecerdasan angka logika (matlog) di antaranya terlihat dari kepekaannya dalam memahami pola-pola logis atau numeris, dan mengelola alur pemikiran yang panjang.

    Stimulus yang baik bagi anak dengan potensi tersebut perlu diberikan, sehingga mereka memiliki kemampuan berhitung, menalar dan berpikir logis, serta memecahkan masalah.

    Dengan begitu anak dapat diarahkan untuk kelak sukses sebagai ilmuwan, ahli matematika, ahli fisika, pengacara, psikater, psikolog, akuntan atau programmer.

    Sementara itu, anak dengan potensi kecerdasan gambar ruang atau spesial visual, di antaranya terlihat dari kepekaannya dalam merasakan, membayangkan dunia gambar dan ruang secara akurat.

    Anak tersebut harus distimulus secara tepat sehingga memiliki kemampuan antara lain menggambar, memotret, membuat patung, mendesain, sehingga dapat diarahkan dan sukses menjadi seniman, arsitek, ahli strategi, pecatur, desainer, sutradara, fotografer, atau montir profesional.

    Selanjutnya, anak dengan potensi kecerdasan musik di antaranya terlihat dari kepekaannya menciptakan dan mengapresiasikan irama, pola titik nada, warna nada dan apresiasi bentuk-bentuk ekspresi emosi musikal.

    Melalui stimulus yang tepat anak memiliki kemampuan dalam menciptakan lagu, membentuk irama, mendengar nada dari sumber bunyi atau alat-alat musik, sehingga kelak dapat diarahkan agar sukses menjadi komposer, penyanyi, pencipta lagu, dan pemain musik.

Pertanyaan Lainnya