unsur a dan b membentuk dua senyawa.Senyawa 1 mengandung 25% unsur A,sedangkan senyawa 2 mengandung 20% unsur A.Perbandingan massa unsur B sesuai dengan hukum k
Pertanyaan
A.1:2
B.1:3
C.2:3
D.3:4
E.4:3
1 Jawaban
-
1. Jawaban claramatika
Perbandingan massa B dalam senyawa I dan II adalah 3 : 4. Perabandingan tersebut dapat ditentukan menggunakan % massa unsur yang diketahui. Perbandingan massa unsur sesuai dengan hukum Dalton.
Pembahasan
Hukum dasar kimia merupakan hukum dasar yang digunakan dalam stoikiometri (perhitungan kimia). Berikut beberapa hokum dasar yang dgunakan dalam penghitungan kimia:
1) Hukum Lavoisier (Kekekalan Massa)
Hukum ini dikenal juga sebagai hokum kekekalan massa. Pada hokum ini dinyatakan bahwa dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap. Dalam hal ini, berarti suatu zat yang mengalami reaksi kimia tidak berubah massa. Oleh karena itu, reaktan memiliki massa yang sama dengan produk yang dihasilkannya. Contohnya adalah:
A + B → AB
5 g 5 g 10 g
2) Hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap)
Hukum Proust menyatakan perbandingan massa unsur-unsur pembentuk suatu senyawa selalu tetap.
Suatu zat yang direaksikan akan selalu memiliki perbandingan yang sama untuk membentuk suatu senyawa. Berikut contoh penerapan hokum perbandingan tetap:
2H₂ + O₂ → 2H₂O
1 g 8 g 9 g
2 g 16 g 18 g
Perbandingan H dan O pada senyawa I dan II adalah sama yaitu 1 : 8.
3) Hukum Dalton (Hukum Perbandingan Berganda)
Hukum Dalton menjelaskan bahwa dua unsur atau lebih dapat membentuk lebih dari satu senyawa yang berbeda. HUkum ini menyatakan bahwa bila dua unsur dapat membentuk dua senyawa atau lebih, unsur pertama massanya tetap, unsur kedua akan menghasilkan suatu perbandingan bilangan bulat sederhana.
Contoh:
Unsur C dan O dapat membentuk senyawa CO, CO2 dan CO3 dengan nilai C tetap. Oleh karena itu, unsur O pada ketiga senyawa berbanding 1 : 2 : 3.
4) Hukum Gay-Lussac (Hukum Perbandingan Volume)
"Pada suhu dan tekanan yang sama perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat".
Hukum perbandingan volume (Gay Lussac):
(Koef A/ koef B) = (Volume A : volume B)
Contoh:
Jika 20 L nitrogen direaksikan dengan hidrogen sesuai reaksi berikut,
N₂ (g) + 3H₂ (g) → 2NH₃ (g)
Perbandingan koefisien reaksinya 1 : 3 : 2, dan volumenya pun memiliki perbandingan sama, jadi volume H₂ 60 L, dan volume NH₃ 40 L.
5) Hipotesis Avogadro
Hipotesis Avogadro menjelaskan bahwa perbandingan tersebut berlaku pula dalam molekul secara keseluruhan. Hipotesisnya adalah pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas yang bervolume sama memiliki jumlah molekul yang sama pula.
Pada kasus di atas
Pada soal diketahui beberapa data yaitu:
Massa A (senyawa I) = 25 %
Massa A (senyawa II) = 20 %
Adapun yang ditanyakan adalah perbandingan massa B dalam senyawa I dan II untuk massa A yang sama.
Perbandingan massa B dalam senyawa I dan II mengikuti hukum perbandingan berganda dari Dalton. Pada massa A yang sama massa B dalam senyawa I dan II akan menunjukkan perbandingan yang bulat dan sederhana. Karena pada soal hanya diketahu persen massa A dalam dua senyawa yang berbeda, maka langkah awal yang perlu kalian lakukan adalah mengetahui persen massa dari B dalam kedua senyawa tersebut. Berikut penghitungannya:
Massa B (senyawa I) = 100 – 25 = 75 %
Massa B (senyawa II) = 100 – 20 = 80 %
Selanjutnya jika dituliskan secara lengkap perbandingan massa masing-masing unsur dalam kedua senyawa tersebut adalah
massa A massa B
I 25% 75%
II 20% 80%
Karena yang diminta adalah perbandingan massa B pada massa A yang sama, maka kalian dapat menggunakan data persen massa unsur yang massanya sama yaitu A sebagai pembagi dari persen massa B sebagai berikut:
B (senyawa I) : B (senyawa II)
75/25 : 80/20
3 : 4
Jadi dapat disimpulkan bahwa perbandingan massa B dalam senyawa I dan II adalah 3 : 4.
Pelajari lebih lanjut tentang % massa di: https://brainly.co.id/tugas/21540990.
Detil jawaban
Kelas: X
Mapel: Kimia
Bab: Hukum dasar perhitungan kimia
Kode: 10.7.8
#AyoBelajar