B. Arab

Pertanyaan

teladan apa yang di ambil dari kisah abu bakar

2 Jawaban

  • kejujurannya yang tinggi
  • a. Abu Bakar mempunyai keimanan yang kuat dan kokoh. Keyakinannya
    kepada Allah dan Rasul-Nya tidak pernah goyah sedikitpun. Ia termasuk
    dalam golongan orang-orang yang pertama kali masuk Islam. Demi membela
    Allah dan Rasul-Nya, Abu Bakar mengurbankan apa saja yang ia miliki. Hal
    itu sebagai wujud dari keimanan yang teguh.
    b. Abu Bakar berjuang tanpa pamrih. Selama ia mendampingi Rasulullah hijrah
    dengan niat yang tulus ikhlas. Ia tidak pernah mengambil keuntungan baik
    untuk dirinya maupun untuk keluarganya. Bahkan setelah ia menjadi khalifah
    lebih banyak menyumbangkan seluruh harta dan pemikirannya untuk
    perkembangan Islam.
    c. Abu Bakar orang yang sangat setia kepada kejujuran dan kebenaran. Semua
    ucapan dan perbuatannya selalu berdasarkan kebenaran dan untuk kebenaran,
    berdasarkan ajaran Allah dan Rasul-Nya. Kesetiaan kepada kebenaran akan
    melahirkan kejujuran, dan kejujuran akan membawa ke surga. Kesetiaan
    Abu Bakar kepada Allah dan Rasul-Nya akan melahirkan keikhlasan untuk
    mengamalkan agama Islam sepenuhnya serta kesediaan membela agama
    Islam dan kaum muslimin.
    2. Perilaku Abu Bakar
    Kepribadian Abubakar As-Sidiq sangat dipengaruhi oleh kemantapan iman
    dan keislaman. Hal ini tercermin dalam kehidupan sehari-harinya, baik kepada
    keluarganya maupun kepada orang lain.
    Adapun kepribadian Abubakar As-Sidiq yang patut kita teladani sebagai
    berikut.

    a. Pemberani, Abu Bakar orang yang memiliki sikap pemberani. Hal itu dapat
    dilihat sewaktu menyertai Rasulullah saw hijrah ke Madinah dimana orangorang
    kafir Quraisy berupaya untuk membunuh beliau. Juga pada setiap
    peperangan yang terjadi, Abu Bakar senantiasa mendapingi beliau, bahkan
    tubuhnya dijadikan perisai untuk melindungi Rasulullah dari serangan panah
    dan tombak kaum kafir.
    b. Adil, Abu Bakar dalam menyelesaikan segala permasalahan diselesaikan
    dengan adil. Begitu pun dengan penyelesaian perselisihan senantiasa
    berpedoman pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Bila tidak ditemukan dalam
    As-Sunnah, ia memanggil para sahabat untuk bermusyawarah, barulah ia
    menetapkan hukum.
    c. Amanah, Abu Bakar orangnya sangat amanah, artinya dapat dipercaya. Hal
    itu dapat dilihat pada waktu menjabat sebagai khalifah, ia menggunakan uang
    negara sesuai pada tempatnya. Dan setelah ia tidak menjabat sebagai khalifah
    semua harta negara dikembalikan kepada baitul mal.
    d. Pemurah, Abu Bakar orangnya dermawan dan murah hati. Hal itu dapat
    dilihat dari kedermawanannya untuk memerdekakan budak-budak yang
    hendak masuk Islam dari penganiayaan majikannya. Juga menyumbangkan
    seluruh hartanya untuk kepentingan Allah dan Rasul-Nya.
    e. Tawadu’, Abu Bakar orang tawadu’, artinya tidak sombong dan tidak angkuh,
    baik sebelum menjadi maupun setelah menjadi khalifah. Ia berlaku lemah
    lembut kepada siapa saja.
    f. Pengasih, Abu Bakar sangat menaruh rasa kasih sayang kepada siapa saja.
    Ia sangat memperhatikan keperluan orang-orang miskin, terutama para janda
    pejuang Islam.
    g. Sopan santun, Abu Bakar berperilaku sopan santun. Dalam suatu majelis
    beliau mempersilakan Ali bin Abi Talib duduk di antara dirinya dan Nabi,
    padahal Ali jauh lebih muda.
    h. Suka minta maaf, suatu ketika Abu Bakar berselisih dengan sahabat yang
    bernama Rabiah dan mengeluarkan kata-kata sehingga Rabiah tersinggung.
    Setelah Abu Bakar menyadari kesalahannya, maka ia segera minta maaf
    kepada Rabiah. Abu Bakar mohon kepada Rabiah agar ia mengeluarkan katakata
    seperti apa yang diucapkan kepadanya.

Pertanyaan Lainnya